Membangun Rumah Tembokan Tahan Gempa dibalut dengan Lapisan Ferosemen
Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah
Yayasan Bumi Tangguh (YBT) adalah salah satu LSM yang membangun rumah huntap (hunian tetap) pasca gempa bumi Palu, September 2018. Setelah sukses membangun 67 rumah di Desa Ramba, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, YBT kembali berencana membangun 248 rumah di Desa Bangga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Sama seperti di Desa Ramba, huntap yang dibangun adalah rumah tembokan tahan gempa dibalut dengan lapisan ferosemen. Dengan bekal pengalaman membangun huntap dengan balutan ferosemen di Desa Ramba, diharapkan pembangunan rumah di Desa Bangga dapat berjalan lebih lancar dan rumah-rumah dapat segera dihuni oleh penduduk.
Banner besar berisi gambar konstruksi dipasang di area pembangunan rumah agar para tukang setempat dapat dengan mudah mengikuti cara membangun rumah tembokan ferosemen dengan benar. Walaupun pembangunan sempat mengalami keterlambatan akibat pandemi COVID-19, di bawah pimpinan YBT Ibu Mona Saroinsong di lapangan, pekerjaan rumah tahan gempa dengan balutan lapisan ferosemen di Desa Bangga tetap berlanjut dengan mengikuti protokol kesehatan COVID-19.
Pembangunan rumah tembokan dibalut dengan lapisan ferosemen ini mengikuti cara pembangunan baru yang dicetuskan oleh Dr. Teddy Boen dengan urutan sebagai berikut:
1. Pasang acuan/mal untuk plesteran 1cm.
2. Plester dinding setebal 1cm, kemudian dikasarkan dengan alat garukan/alat yang praktis.
3. Pasang kawat anyam dan distapler atau dipaku +/-40menit setelah plesteran 1cm selesai.
4. Bor dan pasang 4 buah kawat pengikat setiap jarak +/-40cm untuk mengikat kawat anyam bagian luar dan kawat anyam bagian dalam.
5. Ganti mal 1cm dengan mal 2cm, siram dinding dengan air, segera plester kawat anyam setebal 1cm.
Bagian yang diperkuat dengan lapisan ferosemen sengaja ditonjolkan dan dicat berbeda untuk mempermudah rakyat mengerti dan meniru cara membangun rumah tahan gempa. Pengecatan dinding dilakukan oleh masyarakat setempat secara swadaya.
Diharapkan masyarakat dapat secara mandiri melanjutkan membangun rumah tembokan tahan gempa dengan balutan lapisan ferosemen di kemudian hari.